Jumat, 12 Juni 2015

Essay terbaik LK II : Arini Wulansari

Pentingnya Keilmuan Farmasi yang Terintegrasi untuk Menunjang Kebutuhan Teknologi Kesehatan yang Dituntut untuk Berkembang


Bidang kefarmasian merupakan bidang yang sangat krusial dalam menunjang kualitas kesehatan masyarakat khususnya Indonesia, di samping peranan keprofesian lain yang terkait seperti dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya. Kini, lingkup profesi farmasi semakin berkembang, bukan hanya berorientasi pada produk obat-obatan tetapi juga berorientasi kepada pasien seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Peralihan zaman ke era yang semakin modern di mana semakin banyak masyarakat yang mengikuti perkembangan teknologi kesehatan dan inovasi produk yang ada juga meningkatkan konsumsi akan produk-produk obat terutama obat bebas, kosmetik, makanan sehat (health food), dan obat herbal (Sukandar, 2011). Sementara, sasaran dan permasalahan yang dihadapi profesi farmasi yang dinamis menuntut disiplin ilmu yang turut berkembang, semakin masif, sinergis, dan aplikatif dengan permasalahan yang ada.
Calon-calon farmasis yang merupakan lulusan pendidikan tinggi diharapkan telah siap dan mandiri untuk pengabdian profesi dan pengembangan kualitas. Karena diharapkan farmasis memegang dua keahlian dasar pertama yaitu berdasar penelitian (research base learning) dan berdasar sistem pelayanan (care/service base learning) (Sudjaswadi, 2001). Keahlian fundamental yang harus dimiliki seorang farmasis tidaklah bisa didapatkan secara instan, mengandalkan inisiatif autodidak, tetapi memerlukan suatu wadah yang terintegrasi dan dinamis mengikuti kebutuhan zaman, yaitu kebutuhan akan teknologi kesehatan yang dituntut oleh masyarakat, oleh lingkungan, karena sasaran akhir dari profesi seorang farmasis, baik farmasis yang telah terspesialisasi di bidang industri maupun pelayanan, adalah komunitas masyarakat. Tidak hanya zaman yang berkembang, namun kini semakin banyak pula permasalahan yang harus dihadapi farmasis seperti semakin banyak kasus revolusi virus atau bakteri patogen yang meresahkan para ahli. Contohnya adalah munculnya kembali virus ebola yang langsung mewabah, yang ternyata virus ebola tersebut sudah muncul puluhan tahun yang lalu namun para ahli terdahulu tidak melanjutkan pengembangan antivirus terkait sehingga pada masa kini virus tersebut kembali meresahkan dunia kesehatan.

Oleh Arini Wulansari | Fakultas Farmasi UI


0 komentar:

Posting Komentar