Diabetes
adalah penyakit metabolik yang penderitanya memiliki kelibihan kadar gula dalam
darah (hiperglikemia) karena produksi
insulin yang tidak mencukupi.
JENIS-JENIS DIABETES
Diabetes terbagi menjadi dua tipe :
- · Diabetes tipe I
Diabetes tipe 1 bergantung pada
insulin, yaitu diabetes yang memerlukan insulin dari luar, karena sel beta dari
pulau-pulau langerhans terjadi
kerusakan, sehingga pancreas berhenti memproduksi insulin.
Penderitanya harus mendapatkan
suntikan insulin setiap hari, sehingga itu dikenal dengan Insulin Dependent
Diabetes Mellitus (IDDM) . Dari kondisinya, inilah jenis diabetes yang
paling parah. Diabetes tipe 1 biasanya ditemukan pada penderita yang mulai
mengalami diabetes sejak anak-anak atau remaja yang mayoritasnya adalah pada
usia 30 tahun kebawah. Ada juga penderita diabetes tipe 1 yang mengidapnya
setelah usia dewasa, tetapi tidak dicirikan berbadan gemuk seperti Diabetes
Tipe II.
- · Diabetes tipe II
Diabetes tipe II tidak bergantung
pada insulin atau dikenal sebagai Non-insulin dependent diabetes mellitus
(NIDDM) . Diabetes tipe II merupakan jenis diabetes yang paling umum
dijumpai. Diabetes tipe II dapat menurun dari orangtua yang mengidap diabetes.
Tetapi resiko terkena diabetes akan semakin tinggi jika anak memiliki kelebihan
berat badan dan memiliki gaya hidup yang membuat anak kurang bergerak. Oleh
karena itu salah satu cara mengendalikan diabetes tipe II adalah dengan diet
yang seimbang. Jika cara ini sudah tidak ampuh lagi, barulah perlu minum obat
atau diberi suntikan insulin.
GEJALA DIABETES:
Pada
diabetes tipe I gejalanya adalah :
- Sering buang air kecil
- Terus menerus lapar dan haus
- Berat badan turun
- Kelelahan
- Penglihatan kabur
- Infeksi pada kulit yang berulang
- Menigkat kadar gula dalam darah dan air seni
Sedangkan pada diabetes tipe II, gejala muncul secara
perlahan sampai menjadi gangguan yang jelas. Gejala pada diabetes tipe II yaitu
:
- Cepat lelah dan merasa tidak fit
- Sering buang air kecil
- Terus menerus lapar dan haus
- Mudah sakit berkepanjangan
- Biasanya terjadi pada usia diatas 40 tahun tetapi prevalensinya kini semakin tinggi pada golongan anak dan remaja.
- Penglihatan kabur
- Luka yang lama sembuh
- Kaki kebas, geli, atau mudah terasa terbakar
PENYEBAB –PENYEBAB DIABETES
Beberapa penyebab
dari diabetes adalah
1.
Kelainan
genetika, adanya riwayat diabetes dalam keluarga, terutama orangtua dan saudara
kandung. Keturunan merupakan faktor yang paling berperan bagi diabetes tipe I.
2.
Usia, karena
umumnya manusia mengalami perubahan fisiologis yang secara drastic menurun pada
usia 40 tahun.
3.
Perubahan
gaya hidup
o
Kesalahan
Pola makan
Aspek yang paling menonjol dari segi perubahan pola makan yaitu
tingginya konsumsi makanan gaya barat. Ini terlihat dari menjamurnya restoran
siap saji (fast food) yang tidak pernah sepi pengunjung khususnya dari
kalangan anak-anak dan remaja. Tak jarang, fast food juga menjadi menu andalan
untuk menyiapkan sarapan pagi karena
cara memasaknya yang cepat.
Bukti-bukti telah ditemukan bahwa kelompok etnik tertentu terutama Cina,
India dan Melayu lebih berpeluang terkena diabetes dibanding dengan etnik
lainnya di
Asia. Resiko terkena diabetes akan semakin tinggi ketika meninggalkan
gaya hidup dan pola makan yang tradisional.
Pola makan cepat saji memang harus diubah, karena jumlah konsumsi
makanan yang manis atau kaya lemak akan menyebabkan obesitas, sehingga cadangan gula darah yang disimpan di
dalam tubuh akan sangat berlebihan. Sekitar 80 persen penderita diabetes tipe II
adalah mereka yang tergolong gemuk.
o
Kebiasaan
minim gerak
Di era globalisasi, para pekerja rata-rata menghabiskan waktunya untuk
duduk bekerja di kantor (di dalam ruangan). Hal ini membuat para pekerja
memiliki waktu yang sedikit untuk berolahraga. Sedangkan di zaman yang serba
canggih ini, anak-anak banyak menghabiskan waktu senggangnya dengan duduk
menonton televisi atau bermain komputer daripada bermain di luar rumah.
o
Faktor stres
Faktor berikutnya yang harus diwaspadai adalah stres. Tingkat gula darah
tergantung pada kegiatan hormone yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal, yaitu
adrenalin dan kortikosteroid. Adrenalin akan memicu kenaikan kebutuhan gula
darah dan kortikosteroid akan menurunkannya kembali. Dalam keadaan stress,
adrenalin akan dipicu terus menerus dan akan mengakibatkan insulin kesulitan
mengatur kadar gula darah yang ideal dan kadar gula darah menjadi naik secara
drastis.
PENCEGAHAN
Dilihat dari penyebab diabetes, dapat
dilakukan beberapa pencegahan yaitu:
1.
Atur pola
makan, kurangi jumlah konsumsi makanan cepat saji yang mengandung kadar lemak
tinggi.
2.
Perbanyak
gerak tubuh dengan berolahraga seperti bersepeda, jogging, jalan cepat dan
lainnya. Olahraga paling tidak tiga kali seminggu sampai berkeringat dan nafas
menjadi terengah-engah tanpa membuat napas menjadi sesak.
3.
Konsumsi gula
secukupnya. Kebutuhan zat gula darah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dapat
dipenuhi dari karbohidrat yang berasal dari beras, sereal, roti, kentang atau
bakmi dalam menu sehari-hari.
4.
Luangkan
waktu untuk bersantai disela aktifitas yang padat agar memperkecil kemungkinan
stres.
5.
Setelah
berumur 40 tahun, periksa kadar gula dalam urin, terutama bila mempunyai
riwayat keluarga diabetes.
PENANGANAN
Jika sudah
positif terkena diabetes, yang dapat anda lakukan adalah
§
Disiplin
minum obat.
Minum obat yang
diresepkan dokter secara teratur sesuai
dengan aturan pemakaiannya. Jangan di campur dengan obat lain tanpa
berkonsultasi terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya kelebihan dosis atau
efek obat yang berlawanan.
§
Diet
Pada kasus diabetes tipe II yang ringan, dengan diet rendah gula dan
pengendalian berat badan dapat mengontrol diabetes. Dalam diet diabetes yang
perlu diperhatikan adalah diet ini harus memenuhi kebutuhan gula tubuh. Tidak
boleh berlebihan dan juga tidak boleh kekurangan, karna kurang gizi
(malnutrisi) dapat merusak pankreas.
Kunci diet diabetes adalah memilih karbohidrat yang aman. Semua
karbohidrat halus (misalnya gula tepung, roti manis, biscuit, permen, minuman
ringan) harus dihindari dengan makanan lengkap yaitu buah, sayur,
kacang-kacangan yang efektif untuk memperbaiki resistensi insulin.
Hadibroto, Iwan., Lanny Sustrani., & Syamsir Alam. 2004. DIABETES. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama